Apa Itu Aqiqah

Apa Itu Aqiqah?

apa itu aqiqah

image source : Freepik

Apa itu aqiqah – Aqiqah merupakan pengurbanan hewan yang ada dalam syariat Islam sebagai bentuk rasa syukur umat Islam terhadap Allah Subahanahu Wa Ta’ala atas bayi yang baru lahir. Hukum aqiqah menurut pendapat yang paling kuat adalah sunah muakadah, berdasarkan pendapat jumhur ulama menurut hadist. Aqiqah merupakan salah satu ibadah untuk menanamkan nilai-nilai ketauhidan kepada anak. Dengan dilaksanakannya aqiqah, diharapkan bayi yang diaqiqahkan mendapatkan kekuatan, kesehatan lahir dan batin oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai ilahiyah.

Apa itu aqiqah – Menurut para ulama, pengertian aqiqah secara bahasa yaitu rambut kepala bayi yang tumbuh sejak hari kelahirannya. Sedangkan menurut istilah, aqiqah berarti menyembelih hewan ternak yang juga berkenaan dengan kelahiran anak sesuai dengan ketentuan syara’ sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

DALIL PERINTAH AQIQAH

Hadits Rasulullah SAW :

كُـلُّ غُلَامٍ مُـرْتَهَنٌ بٍـعَـقِيْــقَـتِهٖ تُذْبَـحُ عَنْـهُ يَوْمَـا سَـابِعِـهٖ وَيُـلْحَـقُ وَيُـسَـمّٰى

Artinya : “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yg disembelih di hari ketujuh (dari kelahirannya), diberi nama dan dicukur rambutnya diwaktu itu” (HR. Ahmad).

Dasar Hukum Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah adalah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dilihat dari sisi hukumnya, hukum aqiqah dibedakan menjadi dua yaitu berhukum sunnah atau berhukum wajib. Pembagian itu berdasarkan pada dalil-dalil dan tafsir yang telah dilakukan oleh para ulama.

Yang pertama, hukum aqiqah itu adalah sunnah muakkad atau sunnah yang harus diutamakan. Artinya, apabila seorang muslim mampu melaksanakannya (karena mempunyai harta yang cukup) maka dia dianjurkan untuk melakukan aqiqah bagi anaknya saat anaknya tersebut masih bayi. Jika belum atau tidak mampu melaksanakan aqiqah, maka pelaksanaan aqiqah dapat ditiadakan.

Baca Juga :  Aqiqah Apakah Wajib?

Ketentuan Aqiqah

Adapun ketentuan yang harus dipenuhi dalam melakukan ibadah aqiqah, diantaranya adalah

  1. Umur hewan yang digunakan untuk aqiqah sama dengan hewan kurban yakni kambing yang berusia minimal dua tahun dan sudah tanggal giginya.
  2. Pemanfaatan daging aqiqah sama dengan daging kurban yaitu disedekahkan kepada fakir miskin dan tidak boleh dijual walaupun kulitnya.
  3. Daging aqiqah disunnahkan untuk dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan, atau dapat juga mengundang saudara dan tetangga untuk datang menyantap daging yang sudah dimasak.
  4. Orang yang melaksanakan aqiqah diperbolehkan untuk memakan dan menyimpan sedikit dari sebagian daging tersebut, kecuali jika melaksanakan aqiqah karena nazar.
  5. Waktu penyembelihan aqiqah disunnahkan untuk dilangsungkan pada hari ketujuh. Jika belum dilaksanakan pada hari ke-7, maka dapat dilaksanakan di hari ke-14 atau hari ke-21 dari hari kelahirannya. Apabila masih tidak memungkinkan maka dapat dilaksanakan kapan saja. Pelaksanaan aqiqah adalah di hari lahir minus satu hari. Misalnya, ada bayi yang kelahirannya pada hari Senin maka aqiqah dilakukan pada hari Ahad. Apabila lahir pada hari Jum’at maka aqiqah dapat dilakukan pada hari Kamis.

Tata Cara Aqiqah sesuai sunah Rasul

1. Mencukur Rambut anak dan Memberikan Nama anak Saat Aqiqah

Mencukur rambut bayi yang baru lahir dan juga memberikan nama kepadanya. Dalam tata cara aqiqah ini, orang tua juga memberikan nama yang mempunyai arti baik kepada anaknya yang baru lahir. Nama yang baik nantinya mencerminkan bagaimana akhlak dan imannya nanti kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 

2. Mendoakan Bayi Saat Aqiqah

Mendoakan bayi yang baru lahir. Berikut ini merupakan bacaan doa yang sebaiknya diucapkan untuk bayi yang baru lahir.

Baca Juga :  Jasa Layanan Aqiqah di Cilacap

“U’iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli ‘ainin laammah.”

Artinya: “Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang Perkasa, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian.”

Hikmah dari Aqiqah

  1. Membebaskan anak dari ketergadaian.
  2. Pembelaan orang tua untuk anak pada hari kemudian.
  3. Menghindarkan anak itu sendiri dari terjadinya musibah bencana dan kehancuran.
  4. Pembayaran ‘utang’ orang tua kepada anaknya.
  5. Ungkapan rasa gembira atas lahirnya keturunan muslim yang mana di hari kemudian akan memperbanyak umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
  6. Memperkuat tali silaturahmi di lingkungan masyarakat.
  7. Menjadi sumber jaminan sosial dan juga menghapus kemiskinan di masyarakat.
  8. Melepaskan bayi dari godaan setan di dunia dan juga akhirat.

Orang yang Membiayai Aqiqah

Sudah jelas juga bahwa anak adalah tanggung jawab dari ayah dan ibunya sebagai orang tua. Oleh karena itu, prosesi aqiqah anak menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya. Namun, diperbolehkan jika aqiqah dibiayai oleh orang lain selain orang tua.

Sebagaimana yang juga sudah disebutkan juga oleh Syaikh Ibnu Jibrin Rahimahullah; “Jika si anak diaqiqahi oleh kakeknya atau saudaranya atau yang lainnya maka ini juga boleh. Dan itu tidak juga disyaratkan harus dibiyayai  oleh ayahnya atau dibiayai sebagiannya.” (Aktsar min Alf Jawab lil Mar’ah).

Baca Juga artikel lain

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top