Tata Cara Aqiqah

TATA CARA AQIQAH SESUAI DENGAN SUNNAH

tata cara aqiqah

image source : Freepik

Tata cara aqiqah anak laki-laki ataupun seorang anak perempuan sebenarnya sama saja. Yang membedakan adalah jumlah hewan  disembelih saat aqiqah. Yang dianjurkan adalah 2 ekor kambing yaitu anak laki-laki dan 1 ekor kambing untuk anak perempuan.

Aqiqah adalah sebagai proses mencukur rambut bayi saat hari ke-7, 14 atau 21 setelah kelahirannya. Upacara aqiqah sebenarnya bermula dari millah Nabi Ibrahim AS bersama anaknya Nabi Ismail AS ketika Nabi Ismail AS berumur 13 tahun dan Nabi Ibrahim AS 96 tahun atas dasar wahyu Allah SWT, Nabi Ibrahim AS menyuruh Nabi Ismail AS menyembelih seekor kambing yang digembalakannya sebagai penebus terhadap diri Ismail (aqiqah). Domba yang disembelih merupakan yang terbaik pada saat bersamaan dengan khitanan Nabi Ismail AS. Beberapa saat kemudian Allah SWT menganugerahkan Nabi Ismail seekor domba besar sebagai tebusan.

 

Tata Cara Aqiqah

 

Berikut ini adalah tata cara aqiqah yang benar sesuai dengan sunah.

1. Menyembelih Kambing

Syarat hewan kambing yang disembelih saat aqiqah yaitu sama seperti syarat hewan kurban. Kambing yang  baik dari segi jenis hingga usia, sehat, dan bebas dari penyakit.

Hewan aqiqah sebenarnya boleh kambing, sapi, atau unta. Namun, pada dasarnya  muslim di Indonesia memakai hewan kambing untuk aqiqah.

Sebelum melakukan penyembelihan kambing disunahkan membaca doa. Berikut ini adalah doa sebelum menyembelih kambing (hewan aqiqah) :

“BISMILLAHI WA BILLAHI, ALLAHUMA’AQIQATUN’AN FULAN BIN FULAN, LAHMUHA BILAHMIHI SI AZMIHI, ALLAHUMAJ’ALHA WIQAAN LIALI MUHAMMADIN’ALAIHI WA ALIHIS SALAM”

Artinya : “Dengan nama Allah serta dengan Allah, aqiqah ini dari fulan bin fulan, dagingnya dengan dagingnya, tulangnya dengan tulangnya. Ya Allah, jadikan aqiqah ini sebagai tanda kesetiaan kepada keluarga Muhammad SAW.”

Baca Juga :  Aqiqah Itu Apa Sih? Ini Penjelasan Lengkapnya

2. Memasak Daging Aqiqah

Selanjutnya adalah memasak daging aqiqah yaitu memasak daging kambing yang disembelih pada saat aqiqah. Jika pada perayaan qurban, dagingnya disunnahkan untuk disedahkan sebelum dimasak. Sedangkan pada aqiqah, disunnahkan untuk memasak  dagingnya terlebih dulu baru disedekahkan.

Imam nawawi dalam kitab al-majmu’ syarh al-muhadzdzab menyebutkan mayoritas ulama syafiiyah mengatakan disunahkan jangan membagikan daging aqiqah yang masih mentah, akan tetapi sebaiknya dimasak terlebih dahulu.

Dan sesungguhnya orang yang dihadiahi daging masak (sudah siap saji dan tinggal makan) tentu akan lebih senang, karena jika diberi daging mentah memerlukan biaya dan tenaga lagi untuk memasaknya.

3. Membagikan dan Memakan Sebagian Daging Aqiqah

Daging aqiqah yang sudah dimasak disunnnahkan untuk dibagikan kepada warga sekitar sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak dan merupakan salah satu hikmah dari aqiqah yaitu membagikan daging aqiqah. Yang nantinya anak tersebut diharapkan menjadi anak yang sholeh dan sholehah berbakti kepada kedua orangtua.

Prinsip dasar dalam aqiqah yaitu seperti qurban. Siapa pun boleh menerima dan boleh ikut makan termasuk yang mengaqiqahi. Namun jika aqiqahnya bersifat nadzar maka wajib disadaqahkan seluruh dagingnya kepada orang lain. Jika aqiqahnya termasuk aqiqah yang sunah (bukan nadzar) maka disunahkan bagi yang mengaqiqahi untuk mengambil sebagian daging aqiqah.

4. Mencukur atau Memotong Rambut Bayi

Selanjutnya adalah upacara mencukur atau memotong rambut bayi. Pelaksanaan pemotongan rambut ini disunahkan oleh Rasulullah SAW dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran. Karena hal ini sesuai dengan jumhur ulama memiliki status hukum sunah muakkadah atau disebut dengan sunnah yang sangat diutamakan semi wajib. 

5. Mendoakan Bayi

Mendoakan bayi juga termasuk salah satu dari tata cara aqiqah yang sangat penting. Disunnahkan untuk mendoakan sang bayi yang baru lahir setelah di tahnik. Hal ini dilakukan sebagaimana dulu Nabi Shallallahu ‘Alahi Wassalam pernah mendoakan bayi yang baru lahir yaitu  anak sahabatnya Abu Musa alAsyary. Oleh karena itu, dalam acara aqiqah sudah biasa jika mengadakan pengajian atau pembacaan maulid barzanji dan doa bersama. Hal ini boleh saja dilakukan dan termasuk dalam tradisi yang baik sesuai sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Disunnahkan juga untuk mentahnik bayi dengan kurma.

Baca Juga :  Aqiqah Rambut Ditimbang: Sedekah Rambut Bayi dalam Islam

6. Memberi Nama Bayi yang Baik

Pemberian nama bayi dianjurkan pada hari ketujuh bersamaan dengan aqiqah dan dan dicukur rambutnya. Diperbolehkan juga sebelum hari ketujuh atau setelah hari ketujuh. Akan tetapi, lebih baiknya dilakukan pada hari ketujuh. 

Perbedaan ini adalah perbedaan yang bersifat beragam, dan menunjukkan dalam hal ini terdapat kelonggaran (dalam syariat).

Baca Juga artikel lain

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top