Hukum Aqiqah

Hukum Aqiqah

hukum aqiqah

image source : Freepik

Hukum aqiqah – Secara bahasa, aqiqah memiliki arti “memotong” yang juga berasal dari bahasa Arab, “al-qat’u”. Berdasarkan tafsir yang sebagian besar dijelaskan dari ulama yang dinilai paling kuat, aqiqah itu hukumnya adalah sunnah muakad. Aqiqah itu sendiri menjadi ibadah yang penting dan diutamakan. Jika mampu untuk melakukannya, maka orangtua sangat dianjurkan untuk melakukan aqiqah anaknya saat masih bayi. Namun, bagi yang tidak mampu untuk melangsungkan aqiqah, aqiqah tersebut boleh ditinggalkan dan tidak dinilai sebagai dosa.

Yang sudah diriwayatkan oleh Al-Hasan dari Sammuroh rodhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang akan disembelihkan pada hari ketujuh tersebut, dicukur rambutnya, dan juga diberikan nama.” (HR Ahmad 20722, At-Tirmidzi 1605 dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Hadist tersebut adalah hadist yang paling kuat tentang disyariatkannya aqiqah.

Tata Cara Aqiqah Anak Laki-laki dan Perempuan

Dari hadist yang diriwayatkan, “Siapa dari kalian yang suka menyembelih atas kelahiran anak maka lakukanlah, anak laki dua ekor kambing yang cukup syarat, anak wanita dengan satu ekor” (HR Ahmad, Abu Dawun, An-Nasaa-i).

Sesungguhnya tata cara dari pelaksanaan aqiqah tersebut di antara anak laki-laki dan perempuan itu sama saja. Hal yang membedakannya hanyalah tertuju pada jumlah hewan yang akan disembelih. Pada anak laki-laki berjumlah 2 ekor kambing yang sekufu atau keduanya mirip (sama usianya, sama jenisnya, sama ukurannya). Jika tidak bisa sama persis, setidaknya itu mendekati. Sedangkan untuk anak perempuan jumlah hewan aqiqah hanya menggunakan satu kambing saja.

Hukum Aqiqah – Apakah diperbolehkan aqiqah selain hewan kambing?

Sapi atau unta itu juga diperbolehkan dengan syarat hanya 1 unta atau 1 sapi untuk satu anak saja. Namun, sebagian ulama ada yang yang berpendapat jika aqiqah itu diperbolehkan hanya memakai kambing saja karena itu sesuai dengan dalil Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Baca Juga :  Aqiqah Apakah Wajib?

Saat menyembelih, ada hal yang harus diperhatikan yaitu dengan tidak mematahkan tulang dari sembelihan dengan hikmah yang sudah terkandung adalah tafa’ul atau berharap akan keselamatan tubuh serta anggota badan dari anak tersebut.

Setelah proses penyembelihan hewan aqiqah dan membagikannya ke saudara, tetangga, serta orang yang membutuhkan, jangan lupa juga untuk mencukur rambut si kecil dan memberikan nama yang baik sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Syarat dari Aqiqah

Terdapat syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan aqiqah.

1. Jumlah hewan aqiqah

Syarat yang pertama yaitu adalah harus memperhatikan jumlah hewan aqiqah. Bagi anak laki-laki, hewan aqiqah yang akan disembelih adalah dua ekor kambing atau domba. Sedangkan anak perempuan hanya membutuhkan satu ekor kambing atau domba untuk disembelih. Akan tetapi jika nantinya untuk anak laki-laki tidak mampu untuk menyembelih dua ekor, maka hanya seekor juga diperbolehkan.

2. Kondisi hewan aqiqah

Hewan yang boleh digunakan untuk melakukan aqiqah haruslah dalam kondisi yang sehat, dan tidak cacat, tidak kurus dan juga cukup umur untuk disembelih. Umur kambing atau domba yang akan digunakan dalam aqiqah biasanya berkisar satu tahun, yaitu dengan jenis kelamin jantan ataupun betina. Disunnahkan pula, daging aqiqah itu sebaiknya dimasak terlebih dahulu.

Tata Cara Pelakasanaan Aqiqah

Mencukur Rambut

Tata cara aqiqah yaitu mencukur rambut anak, yang berusia tujuh hari, sampai gundul. Hal ini bertujuan agar bayi tersebut terbebas dari godaan setan yang akan menyertainya ketika lahir.

          Cukur rambut mulailah dari sebelah kanan ke kiri.

          Rambut bayi yang dicukur semuanya harus bersih atau gundul sehingga tidak ada satupun kotoran yang tersisa.

Baca Juga :  Pengertian dan Hukum Aqiqah dalam Islam

          Rambut dari hasil cukuran si bayi kemudian ditimbang dan jumlah timbangan tersebut dinilai dengan nilai emas atau perak yang kemudian dari nilai itu disedekahkan kepada orang fakir miskin.

Memberikan nama kepada anak

Setelah selesai mencukur rambut, tata cara aqiqah berikutnya yaitu orang tua harus memberikan nama kepada sang anak yang diaqiqah. Selain untuk panggilan, nama juga berfungsi sebagai doa. Oleh karena itu, ketika orang tua memberi nama bayi yang baru lahir, hendaklah menamainya dengan nama yang mempunyai arti yang baik.

Menyembelih kambing atau domba

Setelah selesai mencukur rambut dan memberikan nama kepada anak, tata cara aqiqah selanjutnya yaitu menyembelih kambing yang sudah selesai memenuhi syarat yang telah dijelaskan diatas.

Baca Juga artikel lain

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top