Kapankah waktu yang paling tepat untuk melaksanakan aqiqah menurut Islam? Pastinya masih banyak dari kita yang masih kurang paham akan pertanyaan ini bukan? Aqiqah sendiri biasanya merupakan ungkapan kebahagiaan dan syukur kepada Allah SWT atas kelahiran sang buah hati serta atas segala karunia dan rezeki yang telah diberikan Allah kepada kita.
Selain itu, aqiqah dapat digunakan sebagai ajang bersedekah dengan cara membagikan dan memberi makan fakir miskin serta menyenangkan hati kerabat dan sanak saudara, maka sesungguhnya itu termasuk perbuatan sedekah yang dapat menghadirkan banyak pahala dan keberkahan bagi yang melaksanakannya. Orang tua yang mampu secara finansial disunnahkan untuk menyembelih hewan ternak seperti kambing.
Menurut hukum Islam, aqiqah mempunyai dua hukum berdasarkan dalil-dalil dan tafsir yang dilakukan oleh para ulama, yaitu berhukum sunnah muakkad dan berhukum wajib. Maksud dari sunnah muakkad yaitu sunnah yang harus diutamakan. Artinya, jika seorang muslim yang berkecukupan maka ia dianjurkan untuk menunaikan aqiqah untuk anak-anaknya ketika lahir.
Syariat untuk menunaikan aqiqah tidak bisa kita jumpai di dalam ayat al-qur’an, melainkan dapat kita jumpai dalam hadist-hadist Rasulullah SAW. Meski tidak dapat kita temukan di dalam al-qur’an, sebagai seorang muslim yang baik kita tidak boleh membeda-bedakan aturan di dalam al-qur’an maupun hadist. Hal ini dikarenakan kita diperintahkan untuk mematuhi ajaran Nabi Muhammad SAW sebagaimana kita taat kepada ajaran Allah dalam ayat-ayat al-qur’an itu sendiri.
Pada zaman dahulu, aqiqah merupakan perubahan walimah (acara) masyarakat zaman jahiliyah ketika menyambut kelahiran bayinya. Awalnya, ketika ada seorang bayi yang lahir mereka menyembelih kambing lalu melumurkan darahnya ke kepala bayi. Ketika ajaran Islam datang, mereka mengikuti ajaran seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu dengan menyembelih kambing dan mencukur rambut bayinya serta melumurinya dengan minyak za’faran.
Sementara itu, menurut Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi Lc dalam buku Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah, menyebutkan salah satu manfaat aqiqah adalah untuk membangun dan mengokohkan tuntunan yang disyariatkan dan memerangi khurafat (mistik) jahiliyah. Dengan aqiqah, maka dapat membebaskan seorang bayi dari hambatan untuk memberi syafaat kepada kedua orang tuanya atau dari halangan untuk mendapatkan syafaat dari kedua orang tuanya.
Acara aqiqah ini biasanya dilakukan dengan prosesi penyembelihan dan pemotongan hewan ternak, lalu diolah dan dibagikan ke kerabat dan tetangga. Bagi anak laki-laki, dalam melaksanakan aqiqah wajib memotong dua ekor kambing sementara untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing saja. Lalu kapankah waktu yang tepat untuk aqiqah menurut hukum Islam sendiri? Mari kita simak penjelasan dibawah ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber.