Adab-Adab Dalam Menyembelih Hewan Aqiqah Maupun Qurban

adab adab menyembelih hewan aqiqah dan qurban

Adab-Adab Dalam Menyembelih Hewan Aqiqah Maupun Qurban Sesuai Syariat

 

   Bagaimana adab-adab dan tata cara dalam menyembelih hewan aqiqah dan qurban yang benar sesuai syariat dan perlakuan yang baik kepada hewan tersebut? selain sangat perlu diperhatikan cara-cara yang islami, Rosululloh adalah sosok yang sangat menyayangi binatang, seperti kucing, kambing, domba, kuda dan anjingpun beliau sayangi atau lindungi, beliau tidak diskriminatif terhadap mahluk-mahluk yang Allah ciptakan. Tentu saja dengan batasan-batasan yang sudah di tentukan Allah. Beliau sangat memperhatikan hewan-hewan tersebut, terlebih hewan sunnah yang didalamnya terdapat keutamaan sebagai hewan yang akan dijadikan hewan sembelihan. Hal ini sudah kami bahas dalam artikel yang berjudul : syarat hewan aqiqah dan qurban

   Secara umum, syarat-syarat hewan untuk dijadikan hewan sembelihan adalah sama baik untuk keperluan aqiqah maupun qurban, perbedaannya terletak pada waktu penyembelihannya, jumlahnya (jika laki-laki sunnahnya 2 ekor), aqiqah tuntunan perintahnya sekali seumur hidup, sedangkan qurban berulang setiap tahun saat hari raya iedul adha dan hari tasyrik.

Baca juga : Bolehkah aqiqah menggunakan kambing betina?

Adapun adab adab menyembelih hewan aqiqah dan qurban hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika akan menyembelih hewan aqiqah dan qurban ini, mulai dari persiapan sampai selesai proses penyembelihan, agar kita mendapatkan hasil daging sembelihan yang tidak hanya halal tapi juga thoyyib. Hal-hal itu diantaranya :
  1. Hewan sembelihan dianjurkan yang sehat, gemuk, dan usianya sudah memenuhi syarat

Seperti untuk domba adalah minimal 6 bulan (jadza’ah), untuk kambing adalah minimal 1 tahun (musinnah), untuk sapi atau sejenisnya seperti kerbau usia minimal 2 tahun, sedangkan untuk unta adalah minimal 5 tahun.
Baca Juga :  Hewan yang Boleh Di Aqiqahkan

2. Siapkan alat sembelih seperti pisau atau golok setajam mungkin.

Untuk pisau ini kami memang menerapkan standar pisau sembelihan yang sudah standar seperti tramontina atau victorinox yang sudah terkenal ketajamnnya. Adapun jika tidak ada bisa menggunakan pisau atau golok yang ada, yang terpenting bisa diasah setajam mungkin agar saat proses penyembelihan bisa langsung memotong dengan cepat.

3. Hendaknya jangan mengasah pisau dihadapan hewan yang akan disembelih.

Karena hal ini akan menyebabkan hewan menjadi ketakutan sebelum disembelih. Sebaiknya asah pisau ditempat terpisah dengan hewan yang akan disembelih. Selain tuntunan sunnah, hal ini juga merupakan salah satu bentuk kasih sayang kepada hewan tersebut.

4. Baringkan hewan pada lambung kirinya.

Hal iniakan memudahkan petugas/penjagal dalam proses penyembelihan. Tangan kiri memegang kepala, sedangkan tangan kanan memegang alat potong/pisaunya.

5. Hadapkan hewan tersebut ke arah kiblat yaitu pada bagian lehernya.

Jadi posisi kepala disebelah selatan, baringkan dilambung kirinya, sedangkan perut ke bawah menghadap ke utara.

6. Paling utama yang menyembelih adalah yang berhajat, baik itu qurban maupun aqiqah.

Jika aqiqah sunnahnya adalah ayahnya. Jika memang tidak memungkinkan maka bisa diwakilkan oleh petugas, kayim, atau imam atau orang yang dipandang mengetahui tat cara dan syarat menyembelih hewan sacara tuntunan syari’at ini.

7. Menginjakkan kaki kanan ke leher hewan tersebut.

8. Membaca doa ketika hendak menyembelih.

Doa qurban dan aqiqah hampir mirip, hanya bagian terakhir yang agak berbeda.Adapun do’anya adalah :

– Bismillahirrohmanirrohim (ini untuk semua baik aqiqah maupun qurban)

– Membaca Sholawat atas Nabi Muhammad Sholalohu ‘alaihi wa sallam (ini untuk semua baik aqiqah maupun qurban) – Takbir 3 x selanjutnya tahmid 1 x (ini untuk qurban) – Allohumma hadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minni ya karim Artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.” (ini untuk qurban) Disunnahkan juga untuk melafadzkan nama orang yang berqurban.

Baca Juga :  Aqiqah Menurut Islam: Aturan, dan Maknanya

– Bismillahi wallohu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi ‘aqiqatu…(sebutkan nama bayi/yang di aqiqah) Dengan menyebut asma Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, dari dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami. Inilah aqiqahnya … (sebutkan nama bayi/yang di aqiqah) (ini untuk aqiqah)

Demikian artikel yang membahas tentang adab adab menyembelih hewan aqiqah dan qurban. Semoga kita bisa mengambil manfaat dan bisa menerapkan syariat ini.

Baca Juga artikel lain

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top