Halo, sobat Almeera. Masih bingung nih apa sih hukum melakukan acara aqiqah bagi anak? Dalam artikel ini, akan menjelaskan tentang sunnah aqiqah dalam Islam.
Sebelum masuk dalam pembahasan topik utama, apa yang dimaksud aqiqah? Aqiqah merupakan salah satu tradisi penting dalam agama Islam yang memiliki hukum dan signifikansi yang mendalam. Ibadah ini dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak, serta sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan untuk umat Muslim.
Menjalankan aqiqah dengan baik merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan juga sebagai upaya mendidik anak dalam ajaran Islam sejak dini. Dengan melaksanakan aqiqah, ayah bunda tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga memberikan pengajaran yang bernilai tentang pengorbanan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Hukum Aqiqah dalam Islam
Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunnah muakkadah, yang berarti disunnahkan dengan sangat kuat untuk dilakukan. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyatakan anjuran Nabi Muhammad SAW kepada umatnya untuk melaksanakan aqiqah. Salah satunya adalah hadis hukum aqiqah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur rambut kepalanya.”
Dari hadis ini, jelas bahwa aqiqah disarankan dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran seorang anak, di mana anak tersebut diberi nama dan rambut kepalanya dicukur.
Tujuan Melakukan Acara Aqiqah
Nah ayah bunda sudah tahu kan, hukum melakukan aqiqah dalam Islam? Selanjutnya, kita akan membahas tujuan dari melakukan acara aqiqah. Tujuan yang utama adalah sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Selain itu, ada beberapa tujuan lainya yang bisa ayah bunda simak di bawah ini:
1. Menjalankan Sunnah Nabi Ibrahim AS
Aqiqah mengikuti jejak sunnah Nabi Ibrahim AS yang merupakan salah satu nabi besar dalam Islam. Beliau dikenal karena pengorbanannya kepada Allah SWT, termasuk dalam hal aqiqah sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak.
2. Mengikatkan Silaturahmi
Pelaksanaan aqiqah sering kali melibatkan keluarga dan kerabat dekat, yang dapat membantu mempererat ikatan silaturahmi dalam masyarakat Muslim. Ini juga memberikan kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dan menguatkan hubungan antara sesama umat Islam.
3. Mempererat Keharmonisan Keluarga
Aqiqah tidak hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anggota keluarga untuk berkumpul dan merayakan kelahiran anak dengan penuh kebahagiaan dan kecintaan. Ini dapat membantu membangun keharmonisan dan kebersamaan dalam keluarga.
4. Memberikan Pendidikan Awal tentang Islam
Dengan melibatkan anak dalam proses aqiqah, orang tua memberikan pengajaran awal tentang ajaran dan nilai-nilai Islam. Ini mencakup aspek keimanan, pengorbanan, dan rasa syukur kepada Allah SWT sejak usia dini.
5. Berbagi Kebaikan dengan Orang Lain
Daging hasil qurban dari aqiqah dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin sebagai bentuk amal dan kebaikan. Hal ini memperluas manfaat dari pelaksanaan aqiqah kepada orang lain yang membutuhkan. Juga sebagai sarana berbagi kebaikan kepada sesama dan mempererat tali silaturahmi.
Tata Cara Melakukan Aqiqah
Pelaksanaan aqiqah merupakan salah satu tradisi penting dalam Islam yang mengikuti tuntunan Rasulullah SAW. Berikut adalah tata cara atau langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam menjalankan aqiqah:
1. Pemilihan Hewan Kurban
Pertama-tama, keluarga yang memiliki anak yang baru lahir memilih hewan kurban yang akan disembelih untuk aqiqah. Sunnahnya, untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing atau domba, sedangkan untuk anak laki-laki disarankan dua ekor kambing atau domba.
2. Waktu Pelaksanaan
Acara aqiqah biasanya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Hal ini berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW, yang menunjukkan keutamaan pelaksanaan aqiqah pada hari tersebut.
3. Pelaksanaan Penyembelihan
Pada hari yang telah ditentukan, hewan kurban yang sudah dipilih akan disembelih dengan nama Allah SWT. Proses penyembelihan dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian dalam menyembelih sesuai dengan syariat Islam, yaitu dengan memotong leher hewan secara tajam dan mengucapkan nama Allah SWT.
4. Pembagian Daging Kurban
Setelah hewan kurban disembelih, dagingnya kemudian dibagi menjadi tiga bagian:
- Bagian untuk keluarga, sebagian daging kurban disimpan untuk dikonsumsi oleh keluarga yang melaksanakan aqiqah.
- Bagian untuk tetangga dan kerabat, sebagian lainnya dibagikan kepada tetangga, kerabat, dan teman-teman yang mendekat sebagai bentuk mempererat silaturahmi.
- Bagian untuk fakir miskin, sisa daging yang tersisa dianjurkan untuk diberikan kepada fakir miskin sebagai amal dan kebaikan.
5. Pemberian Nama dan Cukuran Rambut
Setelah penyembelihan, ada beberapa amalan sunnah yang dilakukan, antara lain:
- Pemberian nama, anak diberi nama sesuai dengan keinginan orang tua atau dengan nasihat dari tokoh agama.
- Cukuran rambut, rambut kepala anak lalu dicukur. Ini menandakan awal dari perawatan anak dan memulai proses pertumbuhan.
6. Doa dan Syukuran
Setelah semua proses aqiqah selesai, disarankan untuk mengadakan doa dan syukuran kepada Allah SWT. Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran anak dan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Apakah Aqiqah Tidak Boleh Sampai 40 Hari?
Masih sering menjadi pertanyaan dalam masyarakat, apakah aqiqah tidak boleh lewat sampai 40 hari? Sebetulnya tidak ada dalil atau tuntunan dalam Islam yang mengharuskan aqiqah dilakukan tepat pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Hal ini lebih bersifat sunnah dan dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari ketujuh, tetapi tidak ada larangan untuk melaksanakan aqiqah setelah hari ketujuh.
Beberapa ulama menyatakan bahwa pelaksanaan aqiqah dapat dilakukan kapan saja setelah kelahiran anak, asalkan tidak melebihi batas waktu yang sangat lama dan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Dalam hal ini, tidak ada keharusan atau larangan untuk tidak melakukan aqiqah setelah 40 hari.
Namun demikian, untuk menjaga kesunnahan dan mengikuti tuntunan yang paling dianjurkan, sebaiknya aqiqah dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu pada hari ketujuh setelah kelahiran anak.
Kesimpulan
Aqiqah bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga sebuah ibadah yang memiliki makna mendalam dalam Islam. Dengan mengikuti tuntunan yang telah ditetapkan, ayah bunda dapat merasakan berkah dan keberkahan dalam keluarga serta memperkokoh ikatan spiritual dengan Allah SWT.
Dengan mengikuti tata cara ini, ayah bunda dapat menjalankan aqiqah sesuai dengan tuntunan agama Islam dengan baik dan benar. Hal ini tidak hanya menjadi kewajiban agama, melaksanakan sunnah aqiqah dalam Islam, tetapi juga sebuah kebahagiaan dan keberkahan bagi keluarga yang melaksanakannya.
Sebagai rekomendasi buat para ayah bunda yang ingin melakukan aqiqah namun memiliki kesibukan yang padat, kini Aqiqah Almeera hadir untuk mempermudah acara aqiqah anak. Dengan menggunakan hewan terbaik yang dipotong sesuai dengan syariat dan berbagai pilihan menu, ini bisa menjadi acuan melakukan aqiqah praktis oleh ayah bunda. Minat untuk memesannya? Yuk klik di sini untuk info pemesanan lebih lanjut.