Aqiqah merupakan salah satu ibadah dalam agama Islam. Ibadah ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT akan kelahiran seorang anak. Pelaksanaan aqiqah hukumnya sunnah dan dianjurkan dilaksanakan pada hari ke 7 setelah kelahiran anak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang aqiqah, termasuk aqiqah pada hari ke-40, bolehkah aqiqah tanpa pengajian, batas umur aqiqah anak, aqiqah dalam Islam, aqiqah untuk anak laki-laki, tata cara aqiqah dan doanya, waktu pelaksanaan aqiqah, serta ketentuan hewan aqiqah.
Aqiqah untuk Anak Laki-laki maupun Perempuan
Aqiqah merupakan suatu ibadah yang dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT akan kelahiran seorang anak. Pelaksanaan aqiqah melibatkan penyembelihan hewan kurban, seperti kambing, atau domba, yang kemudian dagingnya dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Aqiqah dilaksanakan dengan tujuan memuliakan kelahiran anak, membersihkan dan memperbaiki diri, serta menjalin ikatan sosial dalam masyarakat.
Aqiqah dapat dilakukan baik untuk anak perempuan maupun laki-laki. Namun, terdapat perbedaan dalam tata cara pelaksanaan aqiqah antara anak perempuan dan laki-laki. Aqiqah untuk anak laki-laki adalah disunahkan untuk menyembelih dua ekor kambing atau domba, sedangkan untuk perempuan hanya satu ekor saja.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, waktu pelaksanaan aqiqah adalah disunnahkan pada hari ke-7 setelah kelahiran anak. Hal ini berdasarkan sunnah yang dianjurkan. Namun, jika dalam kondisi tertentu aqiqah tidak dapat dilakukan pada hari ke-7, maka dapat ditunda hingga kondisi memungkinkan. Tidak ada batas umur waktu khusus setelah hari ke-7 untuk melaksanakan aqiqah anak.
Aqiqah pada Hari Ke 40
Jika pada hari ke-7, 14, atau 21, aqiqah sang anak belum terlaksana, maka dapat dilaksanakan kapanpun ketika orang tua sudah mampu melaksanakannya. Pelaksanaannya, terdiri dari pemberian nama untuk anak, rambut pertama anak dicukur, dan hewan aqiqah disembelih sebagai bentuk penyembelihan kurban untuk memberi makan orang-orang yang membutuhkan.
Ketentuan Hewan Aqiqah
Hewan yang digunakan dalam aqiqah harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam memilih hewan untuk aqiqah. Berikut adalah beberapa ketentuan hewan aqiqah :
1. Jenis Hewan
Hewan yang umumnya digunakan dalam aqiqah adalah kambing, domba, atau sapi.
2. Kesehatan Hewan
Hewan yang akan dijadikan aqiqah harus dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit atau cacat yang membuat dagingnya tidak layak dikonsumsi.
3. Umur Hewan
Hewan yang dipilih untuk aqiqah juga harus memenuhi syarat umur yang ditentukan. Syarat umur kambing yang digunakan untuk aqiqah adalah minimal satu tahun. Pada umur tersebut, kambing sudah dianggap cukup dewasa dan memiliki ukuran yang memadai untuk dijadikan hewan aqiqah.
Sedangkan untuk syarat umur domba yang digunakan untuk aqiqah, minimal umur yang disarankan adalah enam bulan. Pada umur tersebut, domba sudah cukup matang dan dapat dijadikan sebagai hewan kurban dalam pelaksanaan aqiqah.
4. Kualitas Hewan
Pilihlah hewan yang memiliki kualitas baik, seperti berat yang cukup, postur tubuh yang sehat, dan memenuhi standar yang diinginkan.
Tata Cara Aqiqah dan Doanya
Tata cara pelaksanaan aqiqah meliputi beberapa langkah, diantaranya :
1. Penyembelihan Hewan
Pilihlah hewan yang memenuhi syarat-syarat aqiqah, seperti jenis, kesehatan, maupun umurnya. Kemudian, hewan tersebut disembelih dengan menyebut nama Allah SWT dan dengan niat aqiqah. Berikut adalah doa ketika menyembelih hewan aqiqah, berdasarkan laman nu online.
2. Pembagian Daging
Setelah penyembelihan, daging hewan aqiqah dibagi dalam keadaan matang kepada keluarga, tentangga, saudara, atau orang yang membutuhkan.
3. Pencukuran Rambut
Rambut pertama anak dicukur atau dipotong setelah penyembelihan hewan aqiqah.
4. Pemberian Nama
Pada hari aqiqah, anak diberi nama oleh orang tua atau keluarga. Nama yang diberikan biasanya dipilih dengan makna yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam.
5. Doa
Selama pelaksanaan aqiqah, dianjurkan untuk membaca doa dan memohon keberkahan kepada Allah SWT atas kelahiran anak.
Bolehkah Aqiqah Tanpa Pengajian
Pengajian biasanya dilakukan pembacaan doa-doa, penjelasan tentang aqiqah, dan penyampaian tausiyah. Namun, secara agama, aqiqah dapat dilakukan tanpa adanya pengajian. Fokus utama dalam aqiqah adalah pada penyembelihan hewan kurban dan pemberian makanan kepada orang yang membutuhkan. Pengajian bukanlah syarat wajib untuk melaksanakan aqiqah. Oleh karena itu, jika tidak ada pengajian dalam pelaksanaan aqiqah, itu tidak akan mempengaruhi sahnya pelaksanaan aqiqah tersebut.
Manfaat dan Makna Aqiqah
Aqiqah memiliki banyak manfaat dan makna yang mendalam dalam kehidupan seorang Muslim. Beberapa manfaat dan makna tersebut antara lain :
1. Menunjukkan Rasa Syukur Kepada Allah SWT
Aqiqah merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karuniaNya berupa kelahiran seorang anak. Dengan melaksanakan aqiqah, orang tua menunjukkan penghormatan dan rasa syukur kepada Allah atas anugerah tersebut.
2. Menjadi Bentuk Kepedulian Sosial
Aqiqah juga memiliki makna kepedulian sosial terhadap sesama. Dalam aqiqah, daging hewan kurban disebarkan kepada orang-orang yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, tetangga, dan keluarga. Hal ini menjalin ikatan kebersamaan dalam masyarakat dan menunjukkan solidaritas antara sesama Muslim.
3. Pengenalan Anak dalam Agama Islam
Melalui pelaksanaan aqiqah, anak diperkenalkan dengan ajaran agama Islam sejak usia dini. Orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak dan menjadikannya sebagai bagian dari pengenalan Islam.
Keutamaan dan Anjuran Melaksanakan Aqiqah
Terakhir, ada beberapa keutamaan dan anjuran dalam melaksanakan aqiqah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa aqiqah memberikan perlindungan bagi anak dari berbagai gangguan dan bahaya.
Melaksanakan aqiqah juga merupakan salah satu cara untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW. Beliau sendiri melaksanakan aqiqah untuk cucu-cucunya. Oleh karena itu, melaksanakan aqiqah merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Kesimpulan
Aqiqah merupakan bentuk ibadah yang hukumnya sunnah dan dianjurkan dilaksanakan pada hari ke 7, 14, 21 setelah kelahiran anak. Meskipun ada beberapa perbedaan dalam tata cara pelaksanaan aqiqah, inti dari aqiqah adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Aqiqah juga memiliki makna kepedulian sosial dan menjadi salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan melaksanakan aqiqah, orang tua memberikan manfaat bagi anak, masyarakat sekitar, serta mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami tata cara dan hukum aqiqah serta melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Jika ayah dan bunda sedang mencari hewan kambing atau domba serta jasa catering aqiqah untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya, ayah dan bunda bisa menghubungi tim Aqiqah Almeera untuk info lebih lanjut. Dengan memesan paket aqiqah di Aqiqah Almeera, ayah dan bunda tidak perlu repot mencari dan memasak hewan aqiqah. Serahkan saja kepada kami, disini, ayah bunda tinggal terima beres.